Belopa, 4 Maret 2025. – Suasana pagi di ruang kerja Bupati Luwu, H. Patahudding, terasa lebih dinamis dari biasanya. Di sela aroma kopi hangat dan laptop terbuka, Bupati dan Wakilnya, **Muhammad Dhevy Bijak Pawindu, SH**, bersama Sekda dan sejumlah kepala OPD, mengikuti *rakor inflasi* secara daring bersama Mendagri Tito Karnavian.
Pertemuan Zoom ini membahas dua hal penting: **menjaga stabilitas harga saat Ramadan** dan **mendorong sertifikasi halal untuk produk lokal**. Mendagri Tito menegaskan bahwa Indonesia harus mengejar posisi top di pasar ekspor global produk halal mengingat dominasinya sebagai konsumen utama dunia ﹣ sebuah strategi untuk membangun kepercayaan internasional .
Data BPS turut dipaparkan dalam rapat — Februari 2025 mencatat deflasi sebesar **-0,48 %** akibat penurunan tarif listrik, panen melimpah cabai, penyesuaian harga PDAM, hingga BBM nonsubsidi yang stabil ([mediacenter.luwukab.go.id][1]). Kondisi ini memacu pemerintah daerah untuk memperkuat strategi pengendalian harga.
Respons cepat dari Kabupaten Luwu tak kalah sigap. Didampingi TPID, Bupati menginstruksikan Kabag Ekonomi dan OPD terkait untuk segera mendata kebutuhan pokok serta menyiapkan **sidak pasar** selama Ramadan untuk memantau harga dan ketersediaan barang. Selain itu, seluruh produk makanan dan minuman lokal wajib mengantongi **sertifikat halal**, termasuk usaha penting seperti rumah potong hewan dan PDAM lokal.
Momentum ini memperlihatkan komitmen Pemkab Luwu: tidak hanya mengikuti perintah pusat, tetapi berupaya mengejawantahkannya ke dalam program nyata di lapangan. Dari Zoom meeting di ruang kantor hingga sidak pasar di kecamatan, strategi pengendalian inflasi ini dirancang agar terasa langsung manfaatnya bagi rakyat Luwu.
