Makassar – Suasana di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Kamis pagi (6/3/2025), terasa lebih dinamis dari biasanya. Para pemimpin daerah se-Sulawesi Selatan berkumpul dalam satu forum strategis: High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Di tengah deretan kursi pejabat, tampak hadir Bupati Luwu, H. Patahudding, yang ikut menyuarakan pentingnya kestabilan harga menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1446 H.
Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, dengan jajaran lengkap—dari Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi hingga Kapolda Sulsel dan perwakilan Bank Indonesia. Tujuannya satu: menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok selama momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Dalam arahannya, Gubernur menyampaikan kabar baik: inflasi Sulawesi Selatan tercatat minus selama Ramadan—tanda bahwa harga-harga tetap terkendali.
“Alhamdulillah, kita dalam posisi deflasi. Ini indikator bagus, karena kebutuhan pokok tidak melonjak,” ujar Andi Sudirman optimis.
Sementara itu, Bupati Patahudding usai rapat turut membawa semangat yang sama. Ia mengungkapkan bahwa data resmi dari BPS Palopo per 3 Maret 2025 menunjukkan tren deflasi di Kabupaten Luwu: Month-to-Month minus 0,48%, Year-to-Date minus 1,86%, dan Year-to-Year minus 0,90%.
“Angka ini tidak datang begitu saja. Kami sudah siapkan langkah-langkah konkret. Mulai dari operasi pasar murah, sidak ke pasar-pasar kecamatan, hingga memastikan rantai distribusi bahan pokok tetap lancar,” ujar Patahudding.
TPID Luwu sendiri telah mengadopsi empat strategi utama: menjaga keterjangkauan harga, memastikan ketersediaan pasokan, memperlancar distribusi, serta membangun komunikasi efektif dengan seluruh pemangku kepentingan.
Dengan komitmen kuat dari pusat hingga daerah, harapannya masyarakat Luwu dan sekitarnya bisa menyambut hari raya dengan tenang—tanpa harus khawatir pada lonjakan harga kebutuhan dapur.